Fragmen

 


Ingatkah kamu pada suatu sore di rumah pohon dekat hamparan sawah, sewaktu ia datang mengendap-endap dengan paras canggung merebak di sekujur wajahnya? Ia tidak sempat mengikat rambut kepang dua sebagaimana biasa sebab ia buru-buru keluar rumah demi berjumpa kamu. Ia berjalan kaki bersama novel drama romansa dalam genggamnya, menerjang sisa-sisa panas terik sejauh sekian ratus meter. Panas itu mengingatkannya pada sore lain masa kalian kanak-kanak. Kala ia dan kamu berlari-lari di atas pasir pantai sampai lelah menyerang dilanjut minum air kelapa muda sembari bersimpuh memandangi rupa alam yang sedemikian indah. Kamu berteriak gembira saban ombak menyelimuti juluran kakimu dalam masa singkat. Ia meledekmu dengan sebutan “norak” disambung tawa sesudahnya, tapi kamu tidak peduli dan ikut terkekeh bersama.

 

Kamu segera mengajak ia pulang begitu sadar malam jatuh tidak lama lagi. Ia malah memintamu berada di sana bersamanya sampai mentari tenggelam seutuhnya. Perempuan kecil itu lalu bilang akan terjadi fenomena mengagumkan: matahari akan berubah hijau sewaktu hendak terbenam. Kamu anggap ucapannya omong kosong belaka sampai ia menyihirmu lewat mantra berupa penjabaran sains yang ia baca dari buku astronomi milik paman dilengkapi kesaksian dirinya pernah melihat itu sebelumnya. Walhasil kamu beserta jiwa penasaran yang bertumbuh memutuskan tetap tinggal. Kala itu tidak terpikir bagaimana bapak kamu mengomelimu yang tidak cukup patuh untuk menaati perintahnya. Kamu pikir itu perkara nanti.

 

Betapa takjub kamu menyaksikan fenomena semburat hijau persis cahaya lampu lalu lintas bagian bawah—tapi dalam ukuran raksasa—tampak di tampuk langit. Matamu terbelalak sedang mulut menganga lebar dengan suara perkataan yang tertahan. Kamu merasa senang, bingung, dan beruntung di waktu bersamaan. Kamu seakan merasa berada di planet asing begitu bertemu green flash. Kendati cuma sesaat, pengalaman itu berkesan bagi kamu. Kelak kamu memamerkannya pada semua orang yang kamu temui, meski sebagian besar dari mereka tidak percaya. Sementara itu, kamu mungkin kelewat larut dalam bacaan bergenre misteri yang dipinjam dari perpustakaan daerah, sehingga tidak menyadari ia sudah sekian lama mematung tanpa berani menyapa lebih dulu. Barulah sewaktu mata kalian berjumpa sesudah kamu menutup buku lalu meraih es jeruk di dekatmu, ia menegur ragu-ragu sembari tangannya melambai kaku.

 

Ingatkah kamu raut gundahnya yang luluh lantak sewaktu kamu balas menyapa? Ia bicara potongan rambut barumu kelewat pendek, tapi tetap tampak cantik untukmu. Ia harap kamu balas komentari tampilan rambutnya, kendati ia tidak yakin harus merespon dengan cara apa. Atau mungkin bicara sesuatu, apapun, di luar itu. Namun kamu cuma melempar senyum tipis lalu kembali membaca novel yang sudah kamu tuntaskan dua pertiga bagian. Kalian sama-sama terdiam sampai ia minta izin ikut membaca di tempat itu, meski tidak seharusnya ia bicara demikian. Sebab rumah pohon itu kalian bangun berdua, tentu ia bebas keluar masuk kapan saja.

 

Tentu saja kamu tidak senang atas kehadirannya. Kamu tidak beri tahu ia perihal kejadian dua minggu sebelumnya buatmu kecewa padanya, kendati ingin. Hendak kamu teriak maki-maki persis di depan kupingnya, tapi kamu pikir perbuatan itu tidak berguna. Akhirnya kamu coba kembali larut dalam cerita fiksi karangan penulis kesukaanmu nomor empat belas. Sementara ia sama sekali tidak fokus dengan bacaannya. Ia hanya termangu memandangi gelang manik-manik di tanganmu yang dulu kalian buat sama-sama. Ia masih simpan rapi miliknya meski hampir tidak pernah dipakai sebab ia kurang suka pakai aksesoris di tubuh kecuali anting. Ingin ia ungkapkan padamu bahwa kejadian itu di luar kuasa dan sungguh bukan keinginannya disusul ucapan minta maaf. Namun ia takut kamu tidak percaya sebagaimana kamu jabarkan sinar matahari berubah hijau dalam beberapa detik kepada tukang ikan hias dekat persimpangan jalan.


Ia tidak lagi terdengar bersuara sepatah katapun sebab kamu lari kencang-kencang menjauhi rumah pohon, meninggalkan ia sendirian.

Komentar

Paling banyak dilihat