Review Malice: Jangan Jadi Penulis Novel, Entar Terbunuh!
***
Konnichiwa minna-san! Beres baca The Newcomer yang jalan ceritanya bagus itu, gue jadi penasaran buat baca karya Keigo-san yang lain. Pilihan gue jatuh kepada Malice “Catatan Pembunuhan Sang Novelis” soalnya di cover belakangnya ada tulisan novel seri detektif Kaga yang paling banyak dipuji. Kaga itu nama detektif di serial novel misteri Keigo-san, termasuk di dalamnya The Newcomer dan Malice. Kalo The Newcomer aja bisa bikin gue kagum apalagi ini yang paling banyak dipuji, kira-kira begitu batin gue sebelum baca novel ini. Tapi kenyataannya apakah novel ini bagus banget dipuji sebanyak itu?
Well, buku ini bercerita tentang terbunuhnya seorang novelis bernama Kunihiko Hidaka di malam ketika dia dan istrinya bakal pindah ke Kanada besok harinya. Osamu Nonoguchi, teman masa sekolah hidaka dulu sekaligus rekan sesama penulis novel mendapati semua lampu rumah Hidaka mati seolah nggak ada orang. Padahal dua jam sebelumnya Hidaka nelepon Nonoguchi dan minta rekannya itu buat datang ke rumahnya. Ngerasa ada yang janggal, Nonoguchi nelepon Rie (istri Hidaka) yang pas itu ada di hotel soalnya malam itu rumah mau dikosongin termasuk dari penghuninya. Rie bilang harusnya Hidaka masih ada di rumah karena lagi ngejar deadline nulisnya. Rie yang khawatir pun pulang ke rumah dan mereka berdua nemuin Hidaka tewas di ruang kerjanya. Siapa pembunuhnya? Pastinya ada ada tersangka dan si tersangka pasti punya alibi buat menyangkal tuduhan.
Tapi buku ini nggak berpusat ke bahasan mengenai misteri siapa pembunuhnya. Sebab menuju bagian tengah cerita udah ketahuan siapa pembunuhnya. Misterinya justru ada di motif atau tujuan pelaku. Kasus ini tuh terjadi secara impulsif atau direncanain? Kenapa pelaku sampai menghilangkan nyawa korban? Sesuatu yang bikin ribet di kasus ini adalah pelaku nggak mau buka mulut samsek soal motifnya berbuat tindakan keji itu. Terus ditemuin banyak kepalsuan di kesaksian yang ditulis pelaku. Hal ini mengusik pikiran Kaga, detektif yang ditugasin mengungkap kasus ini. Pada akhirnya Kaga telusurin sedalam-dalamnya soal pelaku. Mulai dari hubungan pelaku dengan korban sejauh ini, kehidupan masa sekolah pelaku, kegiatan sehari-hari pelaku dalam beberapa tahun terakhir, dan gaya hidup keluarga pelaku di masa lalu untuk mencari titik terang. Bahkan detektif Kaga sampai minta keterangan berbagai orang yang bersinggungan dengan kehidupan pelaku di jauh masa lalu untuk akhirnya bikin kesimpulan terkait dugaan motif pelaku.
Buku ini bakal suguhin pembaca sebuah perjalanan cerita yang penuh teka-teki dan momen mind blowing buat mengungkap motif di balik kasus pembunuhan Hidaka. Meskipun pelakunya udah terungkap di pertengahan cerita, buku ini berhasil ngulik aspek psikologis dan latar belakang para tokoh secara mendalam yang bikin pembaca terus bertanya-tanya sampai halaman terakhir. Pendekatan investigatif yang mendetail oleh detektif Kaga bikin pembaca diajak berpikir dan merenung tentang betapa kompleksnya dorongan manusia untuk melakukan tindak kejahatan.
Menurut gue buku ini bagus sebab dibikin shock berkali-kali sama tipu daya si pelaku yang berlapis-lapis. Sekarang jadi terasa make sense kalo buku ini paling banyak dipuji. Tapi ngomongin soal selera pribadi sih gue lebih suka The Newcomer. Selain gara-gara gue lebih suka misteri yang menegangkan daripada mind blowing, alasan detektif Kaga buat repot-repot cari motif asli si pelaku terasa kurang kuat. Kalo karena “dia kan detektif, emang udah tugasnya begitu” atau buat muasin rasa penasarannya, di mata gue terlalu cetek. Meski begitu, buku ini worth it buat lo baca dengan segala hal mencengangkan di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar